Selamat Datang Di Toko Online Kami

Bagaimana Cara Melestarikan Tari Seudati?​

Bagaimana cara melestarikan Tari Seudati?​

Berikut ini adalah cara untuk menjaga dan melestarikan Tarian Seudati:

  1. Membuka sanggar tari dan membuat komunitas tari Suedati.
  2. Mempromosikan atau mendokumentasikan video pertunjukan tari Seudati ke media sosial, agar lebih dikenal orang banyak.
  3. Dengan rutin mengadakan pertunjukan tari Seudati di acara-acara.

Pembahasan:

Tari Seudati adalah tarian daerah yang berasal dari provinsi Aceh. Tarian ini menggunakan pola lantai simetris atau seperti tegak lurus. Selain itu juga, tarian Seudati dikenal sebagai tarian dalam menyebarkan atau mengembangkan ajaran agama islam. Tari ini sering dikenal dengan Tribal War Dance atau sebagai tari perang.

Tari seudati ini terdiri dari 8 pemain yakni penari laki-laki dengan gerakan yang khas. Tari ini juga dapat dilakukan secara kelompok dan dimainkan dengan 2 orang atau lebih.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang Tari Seudati dapat disimak di https://brainly.co.id/tugas/21234988

#BelajarBersamaBrainly

1. siapa pencipta tari seudati? 2. level gerak apa saja yang ada dalam tari seudati? 3.apa fungsi tari seudati? 4. apa makna tari seudati?

  1. Pencipta Tari Seudati adalah Syeh Tam
  2. Level gerak pada Tari Seudati adalah Level Gerak Rendah
  3. Fungsi Tari Seudati adalah sebagai sarana penyebaran dakwah Agama Islam dan Pembakit semangat
  4. Makna dari Tari Seudati adalah Masyarakat merasa terhibur dan mendapatkan ajaran agama dan semangat perjuangan.

Pembahasan

Tari Seudati mulanya berkembang di Desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie. Tarian ini diprakarsai oleh seseorang bernama Syeh Tam. Pada penyebarannya, tarian ini pun berkembang juga di Desa Didoh, Kec. Mutiara, Pidie dibawah asuhan Syeh Ali Didoh. Setelah itu, tarian ini pun berkembang di Aceh Utara, Pidie, sampai ke seluruh wilayah Aceh.

Asal kata seudati berasal dari Bahasa Arab "syahadati" atau "syahadatain", artinya adalah syahadat atau pengakuan akan keesan Allah dan pengakuan bahwa Muhammad merupakan Rasul utusan Allah.

  • Adapun komponen yang melengkapi Tari Seudati adalah sebagai-berikut :
  1. Penari, Tari Seudati dilakukan delapan orang pemain laki-laki yang menjadi pemain utama. Ada satu orang penari pemimpin yang disebut sebagai Syeikh, lalu ada satu orang yang menjadi pembantu Syeikh. Selain itu, terdapat dua orang pembantu di sebelah kiri yang disebut apeet wie. Selanjutnya, disertai satu orang pembantu pada bagian belakang (apeet bak) dan tiga orang pembantu biasa. Kemudian terdapat dua orang penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut Aneuk Syahi.
  2. Pengiring tarian, berupa musik dari tubuh  yaitu tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakkan kaki ke lantai dan petikan jari yang diiringi nyanyian dari penari.
  3. Busana penari Seudati , yaitu terdiri dari celanan panjang serta kaos oblong panjang yang ketat dengan warna putih, kain songket yang dililitkan sebatas paha dan pinggang penari,  kemudian rencong yang disematkan di pinggang serta ikat kepala berwarna merah yang disebut tangkulok dan dilengkapi dengan sapu tangan berwarna.

Pelajari lebih lanjut

  1. Materi tentang pengertian tari tradisional : brainly.co.id/tugas/1296065
  2. Materi tentang tarian tradisional dari Aceh : brainly.co.id/tugas/279986

Detil Jawaban

Kelas : X (SMA)

Mapel : Seni Budaya

Bab : Kreativitas Tari

Kode : 10. 19.6

Kata Kunci : Tari Tradisional dari Aceh, Sejarah Tari Seudati


1.Dari mana asal daerah tari seudati?

2.Musik apa yg mengiringi tari seudati?

3.Berapa jumlah penari tari seudati?

4.Apa makna dari tari seudati?

Tari Seudati adalah salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari Aceh. Tarian ini diyakini sebagai bentuk baru dari Tari Ratoh atau Ratoih, yang merupakan tarian yang berkembang di daerah pesisir Aceh. Tari Ratoh atau Ratoih biasanya dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam, serta dalam berbagai ritus sosial lainnya, seperti menyambut panen dan sewaktu bulan purnama. Setelah Islam datang, terjadi proses akulturasi, dan menghasilkan Tari Seudati, seperti yang kita kenal hari ini.

Tarian ini pada mulanya berkembang di Desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, yang diasuh oleh seorang bernama Syeh Tam. Selanjutnya, tarian ini berkembang juga di Desa Didoh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, dibawah asuhan Syeh Ali Didoh. Dalam perjalanannya, tarian ini cukup berkembang di Aceh Utara, Pidie, dan Aceh Timur, dan hari ini bahkan bisa ditemui di seluruh daerah Aceh.

Kata “seudati” berasal dari Bahasa Arab “syahadati” atau “syahadatain”, yang artinya pengakuan atas keesaan Allah dan pengakuan bahwa Muhammad adalah nabi utusan-Nya. Teori lain beranggapan bahwa “seudati” berasal dari kata “seurasi”, yang mengandung makna kompak dan harmonis. Oleh penganjur Islam zaman itu, Tari Seudati digunakan sebagai media dakhwah; untuk menyebarluaskan agama Islam. Berbagai cerita tentang persoalan-persoalan hidup dibawakan dalam tarian ini, dengan maksud agar masyarakat mendapat petunjuk pemecahan problem-problem hidup sehari-hari mereka. Selain sebagai media dakwah, Tari Seudati sekarang sudah menjadi pertunjukan hiburan rakyat.

Formasi dalam Tari Seudati
Seudati dibawakan oleh delapan orang laki-laki sebagai penari utama, yang terdiri dari seorang pemimpin yang disebut syeikh, satu orang pembantu syeikh, dua orang pembantu di sebelah kiri yang disebut apeetwie, satu orang pembantu di bagian belakang, yang disebut apeet bak, dan tiga orang pembantu biasa. Selain mereka, ada pula dua orang penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut aneuk syahi.

Karakteristik Tari Seudati
Tari Seudati tidak diiringi alat musik, melainkan hanya dengan beberapa bunyi yang berasal dari tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke lantai, dan petikan jari. Gerak demi gerak dibawakan mengikuti irama dan tempo lagu yang dinyanyikan. Beberapa gerakan dalam tarian ini sangat dinamis dan penuh semangat. Namun ada juga beberapa bagian yang nampak kaku, tetapi sejatinya memperlihatkan keperkasaan dan kegagahan para penarinya. Kemudian, tepukan tangan ke dada dan perut mengesankan kesombongan sekaligus sikap kesatria.

Tarian ini tergolong dalam kategori Tribal War Dance atau tarian perang, yang mana muatan dalam syairnya bisa membangkitkan semangat. Hal inilah yang membuat tarian ini sempat dilarang di zaman Pemerintahan Belanda, karena dianggap bisa ‘memprovokasi’ para pemuda untuk memberontak. Tarian ini baru diperbolehkan lagi dipertunjukan setelah Indonesia merdeka.

Busana yang digunakan dalam Tari Seudati terdiri dari celana panjang dan kaos oblong lengan panjang yang ketat warna putih; kain songket yang dililitkan sebatas paha dan pinggang, rencong yang disematkan di pinggang, ikat kepala berwarna merah, dan sapu tangan berwarna.* makasih

seudati agam adalah sebutan penari .... dalam tari seudati.

laki laki
#♛Hopefully Helps ♚♚

Tulislah pola lantai yang terdapat pada tari Seudati​

Penjelasan:

Pola lantai tari Seuati memakai garis vertikal atau lurus.

#smg membantu

Tulislah pola lantai yang terdapat pada tari Seudati​

Komentar

Label

Tampilkan selengkapnya